Hai hai, lama ga share resep ternyata nyahh rumahnya lagi plesir ;p, gunanya untuk merefresh lidah, soalnya jadi maless masak #alesan.
Ga jauh2 sih cuma ke bali doangan,
why must bali?
Iya iya, meski sempet setahun sekolah di bali tapi bali tetep jadi tujuan liburan paling prioritas bagi kami buat melepas penat. Apalagi hubby, 5 tahun di Bali ga pernah bisa hafal Bali secara menyeluruh. Dulu, kan buat sekolah aja disana, mana sempet jalan2. Lagian, pulau Bali itu berkembang dengan sangat pesat, selalu ada hal baru yang bisa kita eksplor di Bali. Contohnya nih rehat tahun ini, kita sengaja pengen coba nyebrang dikit ke pulau nusa lembongan, pulau kecil berjajaran dengan pulau nusa penida dan pulau ceningan. Kalo nusa penida ga terlalu banyak yang bisa dieksplor, pulau ini menjadi tempat singgah saat kita berangkat pesiar singkat dengan kapal Quick silver atau kapal2 lain yang mungkin pernah kalian gunakan jasanya. Karena nusa penida udah pernah, yuk kita mampir2 juga ke pulau nusa lembongan dan nyebrang dikit melalui yellow bridge ke pulau ceningan, biar adil semua kebagian yaaa hihi
Untuk menuju pulau nusa lembongan, kalian bisa memesan tiket kapal yang kisaran harganya mulai 70 rb – 500 rb rp tergantung jenis kapal dan jumlah penumpang didalamnya, harga berbeda2 juga tergantung paket2 yang ditawarkan. tiket ini bisa didapatkan di pelabuhan kecil di Pantai Sanur. Kalau kalian ingin kapal public yang murah meriah, yang penting sampai seperti kami, jasa Optasal bisa kalian pilih, karena harganya cukup murah dibandingkan yang lain, kapalnya juga bagus dan bersih. Untuk tiket Pergi kami membayar 90 rb dibeli di Pantai Sanur dan 70 rb untuk tiket Pulang yg bisa dibeli di Mushroom Beach, Lembongan.
selain tiket, kalian juga perlu memastikan hotel / penginapan yang diminati apabila memutuskan untuk bermalam. Jadi ketika tiba, tidak kesulitan mencari penginapan. Untuk perjalanan mengitari pulau Lembongan dan ceningan, kalian bisa menyewa sepeda motor yang ditarif sewa 75 rb rp untuk 24 jam termasuk bahan bakar. tarif disini berlaku untuk low season yaaa
perjalanan kapal mengarungi laut ditempuh dalam waktu 30 menit saja dengan kapal speed boat. Pemandangannya bagus bangett…biru dan air dan biru dan air hihihi mentok.
setelah berlabuh dan turun di Mushroom Beach, tempat mana saja yang asyik untuk didatangi? Cintaresep merangkumnya untuk Anda, 🙂
1. Dream Beach, lembongan
Dream Beach adalah pantai pertama yang kami datangi. Kata penduduk sekitar, pantai ini paling bagus di Lembongan dan airnya bersih. Setelah naik motor kurang lebih 10 menit, kami sampai di sebuah cafe depan pantai. Akses ke pantai mudah ternyata tinggal turun melalui anak tangga yang tidak terlalu tinggi. Daaannn.. ketika melihat pantainya dari atas cafe, kami terkesima, keren banget.
Tadinya kami sempat dibuat ga yakin dengan kontur pantai yang penuh dengan karang, padahal udah kebelet pengen pipis berendam di pantai. Guess What? Pantai ini ternyata unik banget, ada pasir panjang yang menjorok bagai menusuk ke laut. Jadi hamparan karang di kanan kiri, tapi lebar sekitar 7 meter di tengah pantai itu merupakan pasir lembut yang bisa diakses sampai 30 meter jauhnya. Lihat ga, garis warna hijau tosca terang di dalam foto? yes, that is.
Dan kamipun langsung ga sabar berlarian ke air laut yang super duper jernih. Udah mirip air keran lho. Pasirnya juga putih dan lembut banget. Hamparan karang yang menjadi habitat hidup beberapa makhluk aneh sempat membuat kami ngeri2 sedap. Tapi sebisa mungkin kami tidak menginjaknya. Hanya menikmati pasir panjang dan pinggiran pantai saja.
Seperti bisa dilihat di foto, banyakan yang datang kesini wisman luar saja, ada beberapa orang lokal tapi tidak banyak. Anda bisa menikmati deburan ombak yang datang silih berganti dengan cukup keras disini, tapi tidak cukup ganas untuk bermain dengan surfboard. Nanti di Secret Point Anda bisa lihat ombak yang cukup keras untuk itu. Beberapa wisman bersandar di sisi karang seperti sedang berendam di kolam. Asyik banget, airnya segar, dingin, dan asinnnnn…;p
Selain lautnya yang mempesona, bentangan pasir putih yang bersih dan putih memancing wisman untuk berjemur. Karena disini tidak ada tempat duduk panjang, cukup gelar kain bali saja, dan kemudian berjemur dengan santai. Wisman abege2 cantik yang bodinya seksi dan aduhai itu memang paling tahu caranya bersantai, selain mendengarkan musik, mereka juga sempat2nya bawa novel untuk dibaca lho. Memang kita orang Indonesia ini harus lebih banyak lagi belajar untuk menikmati sesuatu dari mereka ya. Kalo saya saat ini masih jauh lebih concern untuk jalan2 sibuk saat liburan dan very busy of taking fotograph ketimbang duduk2 santai baca novel. hihihi…sesuatu 🙂
2. Dream Beach Hut restaurant, lembongan
Dunia ini sungguh tak adil bagi mereka yang malas reservasi. Hahaha..
Tepat di depan pantai Dream Beach ada Dream Beach Hut Bungalow dan restaurant / cafe yang cozy banget. Makanan dan minumannya juga enak2 tapi harga bungalownya cukup mahal dibandingkan dengan penginapan sejenis. Maklum view depan pantainya memang menjual banget. Tapi pelayan2 nya menurut saya agak kurang ramah ya..unfortunately. Kalian bisa menggunakan kolam renang mereka dengan membayar 50 rb rp per orang dan setengah harga untuk anak kecil. Atau bisa menggunakannya secara gratis pada saat happy hour pukul 4-6 sore. Kolam renang ini bersebelahan dengan cafe yang tempat duduk paling strategisnya selalu penuh dengan tamu. Kalaupun kosong selalu ada tag reserved di atas mejanya. huksss.. padahal kami udah balik lagi besoknya, eh udah reserved. Dunia ini sungguh tak adil bagi mereka yang malas reservasi. Hahaha.. tapi kami cukup puas dengan tempat duduk di deretan kedua dari depan, yang kami habiskan untuk makan siang karena kelaparan. bukannya duduk2 santai sambil minum beer dan moojito seperti khayalan awal. Maklum kami bukan sepasang kekasih lagi, tapi sepasang orangtua dari balita yang kerjaannya laper terus ;p
3. Poh Manis Bungalow Bed & Breakfast, lembongan
Poh Manis ini merupakan penginapan rekomendasi sahabat kami yang orang Bali asli. Kebetulan ketika kami datang ke Bali, mereka sedang melangsungkan pernikahan. Tadinya kami akan berlibur bersama ke Lembongan ini tapi karena ada upacara yang masih harus mereka ikuti, mereka tidak jadi berangkat.
Perjalanan dari Mushroom Beach, tempat berlabuh speed boat ke Poh Manis lumayan jauh dan jalanannya sangat buruk kalau tidak mau dikatakan rusak. Ini adalah salah satu kekurangan Poh Manis. Mungkin merekalah tempat penginapan terjauh. Tapi kekurangan ini sangat bisa ditutupi dengan view kamar yang sangat indah. Karena letaknya sangat tinggi, jadi kita bisa melihat pemandangan laut dari atas. Selain itu, pelayanannya terutama dari sang Manajer yang juga masih ipar dari pemilik bungalow, Pak Wayan Wira, sangat baik. Beliau sabar sekali meladeni tamu-tamunya. Makanan enak, Kamar juga bersih, sayangnya air panas sedang rusak saat kami kesini. Tapi kami tidak terlalu mempermasalahkan karena airnya tidak terlalu dingin. Mengusung konsep Bed & Breakfast, jadi jangan menganggap Anda sedang berada di hotel berbintang saat di Poh Manis. Karena layanan kamar sangat terbatas. Sambungan telepon tidak ada, jadi suami kalau mau pesan atau minta sesuatu harus menelpon melalui telepon selulernya. Tapi saya lihat di penginapan lain setara juga begitu, ga ada sambungan telepon. Jadi, jangan kaget ya 🙂
Kekurangan lainnya adalah, Sarapan yang tersedia sangat siang menurut anak kami, terbukti ketika dia bangun pagi jam 7, dia langsung buka kulkas, dan makan lapis legit bekal kami dari seorang rekan dari dalamnya. How starving he is. Makan pagi baru tersedia setengah delapan. Kami datang ke restaurant yang juga merangkap lobi. Setelah order sarapan dari 3 pilihan menu, 2 kind of Pancakes, 3 kind of Egg Portion, Fruit Juice, and Coffee or Tea, kami harus menunggu lagi sekitar 20-30 menit sampai makanan dihidangkan yang artinya kami sarapan jam 8 pagi. Siang dan lapaaarr banget secara kami bangunnya jam 6 pagi. Hiks. Tapi untungnya, sarapannya lumayan enak. Menu2 yang lainnya juga tidak kalah enak.
Pizzanya enak banget. Apalagi Dumplingnya sejenis mie baso dengan kol plus cabe rawit (lidah lokal). Enaaakkk…pas banget dimakan malem2. Oh ya wisatawan lokal juga tidak dikenai tax 10 % saat membayar makanan. Syedappp
Yang menarik dari Poh Manis adalah kamar-kamarnya yang dibuat menyerupai rumah panggung, begitu masuk, langsung terpampang springbed berkelambu yang empuk sekali. Bila Anda datang membawa anak, informasikan kepada pihak bungalow untuk memberikan kasur tambahan gratis tidak perlu membayar ekstra. Di kanan kiri rumah banyak tanaman dan rata2 terdapat pohon mangga, karen Poh Manis berasal dari kata Poh : Mangga ; Manis : manis. Sayangnya saat kesana bukan musim mangga berbuah. Air mineral tersedia for free, minuman yang lain di dalam kulkas kecil tentu saja membayar ya 🙂
Poh Manis juga menyediakan Family Bungalow dengan 2 kamar. Saat Low Season 2015 harga kamar 1 bedroom cukup murah yaitu hanya 500 rb rp per malam sudah termasuk breakfast.
Bungalow kami menghadap ke arah terbitnya matahari pagi. Jadi saat jam 6 pagi, kalian bisa menyaksikan matahari terbit mulai dari semburatnya yang berwarna oranye sampai terik silau karena tepat menghadap tempat tidur. Shocking Time hahaaa… Kami sengaja membuka gordennya supaya efek dramatis semakin menyeruak. Ihik…
Di luar ada kolam renang yang menghadap ke arah laut. Asik banget santai2 disini, tapi jangan terlalu siang ya, karena panas bangetttt..
Untuk mendapatkan informasi tambahan, kalian bisa mengadd friend Poh Manis Lembongan di facebook, karena adminnya Pak Wayan Wira sendiri kerap kali memposting sejumlah foto dan promo2 bungalownya. Kadangkala beberapa penawaran bersifat menarik dan lebih memudahkan petualangan tamu di Nusa Lembongan.
4. Sandy Bay Beach, lembongan
Salah satu private beach lainnya yang tidak kalah menarik di lembongan adalah Sandy Bay. Disini terdapat beberapa villa dengan view langsung ke laut. Tebing2 yang cantik berada disisi2 nya, Sangat menyenangkan, tapi karena memang bertujuan untuk private beach suasana disini sangat sepi. Hanya beberapa tamu villa saja yang duduk2 di cafe menikmati pemandangan. Pasir putihnya halus dan air sangat jernih, paduan yang sempurna untuk …dikenang. Uhuyyy…
5. Le Pirate, ceningan
Kalo mau dibilang cafe paling cantik di Lembongan ya Le Pirate. Gaya2nya menganut vintage arsitektur di rumah2 pantai Eropa. Ga aneh, pemiliknya adalah orang prancis yang bermukim dan menjalankan bisnis di Indonesia. Pemilihan konsep yang bagus untuk menarik orang lokal maupun wisman untuk datang. Selain Cafe dan kolam renangnya yang cantik, Le Pirate juga menyediakan penginapan Bed & Breakfast dengan rate menengah Low Season 2015 sekitar 650 rb rp per malam. Rumah2 cantiknya berukuran kecil didominasi warna putih, biru tua, dan biru tosca yang manis. Dengan sentuhan celah angin berbentuk hati dibawah atap rumbainya mengingatkan saya pada properti2 cantik rak dan lemari vintage yang bertebaran di online shop, hihii.. #Bawapulangggg #angkutttt
Selain itu tamu juga dimanjakan dengan ayunan yang diikat ditiang2 depan kamar, cocok buat ayunan sore2 sambil menikmati semilir angin pantai, asal yang naik jangan lebih dari 100 kg kali yeyy bokkk..
Saat kami tiba di Le Pirate ini, Gregory sedang pulas tertidur di motor. Jadi saya rebahkan dia di kursi malas dekat kolam renang. Dan dia pun sukses lanjut tidur dengan pose asaaall banget. Nikmeeehhhh mommm !!
Kita juga bisa turun tebing dan bermain di pantai di bawahnya, beberapa anak tangga cukup curam untuk dituruni tapi masih bisa koq. Oh ya karena daerah ini adalah daerah penghasil rumput laut, jadi kita bisa temui kano2 kecil bertebaran gunanya untuk menanam dan memanen rumput laut. Ya, rumput laut yang menjadi bahan baku agar2 .
6. Jumping Point, Blue Lagoon, ceningan
Saat tahu bahwa kita bisa menyebrangi pulau lainnya dari lembongan hanya dengan mengendarai motor saja, saya dan hubby langsung bertekad untuk kesana. Perjalanan tidak jauh, setelah melewati perumahan dan pusat aktivitas penduduk, kita akan melewati desa penghasil rumput laut. Sepanjang perjalanan di kanan kiri akan banyak hamparan rumput laut yang dijemur. Di sisi kanan ratusan kano terapung di laut dangkal untuk budidaya ini. Sempat tercium bau amis khas rumput laut. Tapi tidak lama, karena kita akan segera menjumpai Yellow Suspension Bridge yaitu jembatan gantung suspensi yang menghubungkan lembongan dan ceningan. Saat melewatinya, saya deg2an banget takut jatuh yang sebenarnya terlalu berlebihan, hahaa soalnya jembatannya itu goyang2, namanya juga mengandalkan suspensi alias cuma diikat dengan tambang2 besi di kanan kirinya untuk menopang beban.
Tempat tujuan pertama saat memutuskan menuju ceningan adalah jumping point di kawasan blue lagoon. Menarik melihat orang terjun bebas dari tebing setinggi 20 meter ke arah laut lepas yang dalam. Di perjalanan kami singgah sebentar di Le Pirate.
Area masuk Blue Lagoon dijaga oleh seorang gadis Bali yang tidak tahu menahu tentang jumping point (Kami mengetahuinya di brosur dan peta lokal), dia hanya menarik tarif sebesar 5 rb rp per orang supaya bisa masuk. Tak heran, karena ternyata area jumping point ini tadinya adalah cafe / restaurant yang sangat tersohor di masanya. Karena perselisihan antara penyewa dan pemilik tanah setempat akhirnya tempat ini ditutup. Sayang sekali yaa, padahal bagus banget. Sekarang tempat ini hanyalah reruntuhan meja dan kursi batu yang berantakan dengan banyak lubang2 besar . Sementara Jumping Pointnya sendiri masih berdiri dengan gagah.
Padahal dulu untuk melompat disini, setiap orang dikenai biaya sebesar 50 rb rp.
Saat kami kesana ada dua wisman yang sedang bergiliran untuk melompat. Mereka maju mundur karena takut dan ragu tapi akhirnya berhasil juga mengumpulkan keberanian. Saya yang melihatnya dari atas saja bergidik ngeri. Kaki ini gemetar. ahhh dasar wanita tua ;p
Di sisi kanan terdapat ceruk tebing yang sangat indah dan mengagumkan. Ombak menabrak tebing dengan semangat dan menciptakan suara yang keras. Disini saya merasa bagai sehelai daun yang ringan dan kecil, bisa kapan saja tertiup angin dan jatuh. Mengucap syukur buat berkat yang indah bisa menikmati view seperti ini. Meski penasaran tapi nyali saya tidak cukup besar untuk ikut melompat, jangankan disuruh bayar 50 rb, dibayar 500 juta sekalipun saya masih sayang jantung uy.. Makasihhh …;D
Hubby yang ditantang untuk melompat pun dengan lembut menolak. Nanti saja katanya barengan Gory kalau sudah besar. hahaaaaah saya hanya bisa tertawa terbahak2.
7. Secret Point, ceningan
Setelah lelah menunggu wisman yang ga terjun-terjun (beraninyacumaliat ;p), kami bertiga kelaparan. Tempat tujuan berikutnya yang menarik hati adalah Secret Point. Kami yang dari hotel sudah siap dengan bikini dan baju renang belum menyentuh pantai sejak di ceningan. Jadi kami makan siang di Secret Point Restaurant. Kami memesan Nasi Goreng Seafood yang terlalu basah, Soto Ayam yang kurang enak, dan Chicken Curry yang ada Zucchini atau mentimun di dalamnya. Overall, agak aneh perpaduan rasanya, tapi pemandangan pantai dan kolam renang yang biru membuat kami mengurungkan niat untuk protes. Apalagi disini kami mendapat Wi-Fi yang cukup kencang. 🙂
Secret Point sendiri memiliki villa, wisman cukup ramai memenuhi penginapan ini. Kolam renangnya teduh karena dinaungi pepohonan.
yang paling bagus itu Pantai dibawahnya, ombaknya cukup besar hingga bisa dipakai surfing. Selagi makan, kami memandangi beberapa orang yang sedang berselancar sambil merutuk dalam hati kenapa koq ga pernah niat buat belajar di kala bule-bule lain dengan entengnya menggandeng surfboard kemana2. Kan meskipun ga bisa berdiri di atasnya, lumayan bisa tidur2an sambil telungkup diatas surf board dan menikmati deburan ombak di laut lepas. #kayakberaniajahhh
Yaaa, one day mommy, one day…#sambilngitungumur
8. Mushroom Beach, lembongan
Di hari yang sama sepulang dari ceningan, kami berniat menghabisi pantai-pantai lainnya yang tersebar di sekeliling pulau lembongan. Tujuan kami berikutnya adalah Mushroom Beach. Bagai pikun, tenyata pantai ini adalah pantai yang menyambut kami di awal kedatangan menggunakan speedboat. Lelah berkendara kami memutuskan untuk minum2 cantik di Bali Beach Restaurant sambil memandangi kesibukan pelabuhan. Bali Beach merupakan cafe / rest yang paling apik menawarkan view. Tapi pelayanannya sangat buruk. Kami memesan Apple Strudel dan Hamburger yang sampai hampir 45 menit belum keluar2. Rasa milkshake nya amburadul. Maafkan saya harus jujur, hahaa…Dan akhirnya order pun kami batalkan karena mengejar waktu. Pelayannya pun kurang ramah menyambut tamu. Kalau bukan karena sedang menunggu, dan cafe ini adalah yang terdekat kami tidak akan duduk disini. Oh please…upgrade your service
Pantai ini dinamai Mushroom Beach karena bentuk tebing2nya yang berlubang di bawah menyerupai jamur.
Hal ini bisa kami lihat saat naik kapal untuk snorkeling. Tadinya kami pikir kami bisa mendarat disana dan berfoto dari pantainya tapi ternyata kami harus berenang sendiri dari kapal. Gak jadiiii…;D
9. 3 snorkeling area, Crystal Bay
Salah satu tempat snorkeling yang paling favorit adalah Crystal Bay, dimana terumbu karang dan ikannya sangat banyak dan indah.
Selama ada di Bali Beach Rest hubby ditawari untuk snorkeling ke 3 tempat di laut Bali. Penawaran ini diterima dengan suka hati olehnya yang sangat menggilai snorkeling. Salah satu tempat snorkeling yang paling favorit adalah Crystal Bay, dimana terumbu karang dan ikannya sangat banyak dan indah. Kami menghabiskan waktu hampir 3 jam selama snorkeling, 2 hal yang paling kami sesalkan adalah pertama, tidak membawa peralatan snorkeling sendiri yang pastinya lebih higienis, kedua, tidak membawa kamera underwater yang sangat penting untuk dibawa guna menghasilkan foto2 hasil snorkeling yang benar2 bagus dan airnya jernih. Lumayan kan kalo bawa, bisa majang2 foto bawah laut Bali yang super keren dan fantastis.
Biaya snorkeling menghabiskan 450 rb untuk satu kapal, 2 orang penumpang. Snorkeling hingga puas selama 3 jam ke tempat2 yang banyak ikannya dan terumbu karangnya bagus2. Snorkeling kali ini alam bawah lautnya jauh jauh jauh lebih bagus dari pada di Nusa Dua atau Benoa Bali. Juga lebih bagus daripada Pulau Tidung, Jakarta.
Kapal yang dipakai adalah kapal kayu yang berat dan terdapat cagak dikanan kirinya sehingga bisa seimbang saat di ombang ambingkan air laut. Sempat request ingin pakai kapal modern yang ada sandarannya tapi ternyata kapal ini kurang cocok buat snorkeling karena bobotnya yang ringan gampang goyang2 sehingga bikin ikan-ikan pada minggat.
Selama snorkeling ini kami ditemani oleh Bapak yang usianya cukup tua, dengan badan yang masih tegap dan kekar meskipun sudah mulai kurus. Tapi umur tidak menipu, beliau sudah agak terganggu pendengarannya. Kalau pun mendengar, dia akan menjawab dengan kata2 yang kurang jelas juga. Bicaranya kurang jelas untuk dimengerti. Jadi meskipun kami sudah bertanya2 berulangkali komunikasi kami tetap tidak membaik. Hahaha…sempat ada ketakutan Bapak ini sakit saat mengantar kami, karena lokasinya lumayan jauh dari Mushroom Beach. Dia sendirian dan kami tidak tahu cara mengemudikan kapal bermotornya. Saya buru2 menghilangkan pikiran buruk itu dan berdoa semoga kami selamat tiba dan kembali. Ternyata meski tua, tapi fisik dan kemampuan menyelam Bapak ini sangat baik lho, terbukti ketika salah satu alat snorkelingnya terjatuh ke laut, dia dengan sigap turun menyelam dan kembali ke permukaan dengan cepat. Kepalang basah, ia pun menyikat dan membersihkan dasar kapalnya yang kotor dan berlumut di dalam air sementara kami snorkeling.
Ia juga bersedia menjaga Gregory saat kami berdua turun. Very nice people ♥
Oleh2 yang kami dapatkan dari snorkeling 3 jam saja adalah kulit yang kering dan gosong dan terbakar seperti kerupuk.
Perih sihhh tapiiii …nikmattt..hihi….
Pulau Lembongan dan Ceningan adalah 2 pulau yang berbekas di hati kami. Mungkin kami tidak sempat menikmati Seafoodnya di Jukut Batu Beach, tapi rasa ikan dan udangnya sudah sempat kami cicipi di restaurant. 3 hari 2 malam adalah waktu yang lebih dari cukup untuk mengeksplor pulau ini. Kami membawa bayi, tentunya kalau orang dewasa semua yang berpergian perlu waktu yang lebih singkat untuk menjelajahi pantainya. Lebih dari 5 pantai tersebar di seluruh pulau. Penduduk lokal yang sangat ramah dalam menjawab pertanyaan kami di perjalanan juga turut kami kenang. Bahkan kanak2 pun tersenyum saat beradu tatap dengan kami dari jauh. Such a very nice people of Bali. Semoga Tuhan memberi hikmat pada mereka untuk terus menjaga dan melestarikan alamnya yang indah itu ya.
Saya sudah pernah ke Lembongan dan Ceningan, Kamu kapan? 🙂
#masihnabunguntukLombokTrip
See you again in other Trip Review
♥ Cintaresep ♥
Ga lupa Happy Belated Easter too ya buat semua yang merayakan