♥ 9 Places you must go at Nusa Lembongan and Ceningan Island ♥

Hai hai, lama ga share resep ternyata nyahh rumahnya lagi plesir ;p, gunanya untuk merefresh lidah, soalnya jadi maless masak #alesan.
Ga jauh2 sih cuma ke bali doangan,

why must bali?

Iya iya, meski sempet setahun sekolah di bali  tapi bali tetep jadi tujuan liburan paling prioritas bagi kami buat melepas penat. Apalagi hubby, 5 tahun di Bali ga pernah bisa hafal Bali secara menyeluruh. Dulu, kan buat sekolah aja disana, mana sempet jalan2. Lagian, pulau Bali itu berkembang dengan sangat pesat, selalu ada hal baru yang bisa kita eksplor di Bali. Contohnya nih rehat tahun ini, kita sengaja pengen coba nyebrang dikit ke pulau nusa lembongan, pulau kecil berjajaran dengan pulau nusa penida dan pulau ceningan. Kalo nusa penida ga terlalu banyak yang bisa dieksplor, pulau ini menjadi tempat singgah saat kita berangkat pesiar singkat dengan kapal Quick silver atau kapal2 lain yang mungkin pernah kalian gunakan jasanya. Karena nusa penida udah pernah, yuk kita mampir2 juga ke pulau nusa lembongan dan nyebrang dikit melalui yellow bridge ke pulau ceningan, biar adil semua kebagian yaaa hihi

Untuk menuju pulau nusa lembongan, kalian bisa memesan tiket kapal yang kisaran harganya mulai 70 rb – 500 rb rp tergantung jenis kapal dan jumlah penumpang didalamnya, harga berbeda2 juga tergantung paket2 yang ditawarkan. tiket ini bisa didapatkan di pelabuhan kecil di Pantai Sanur. Kalau kalian ingin kapal public yang murah meriah, yang penting sampai seperti kami, jasa Optasal bisa kalian pilih, karena harganya cukup murah dibandingkan yang lain, kapalnya juga bagus dan bersih. Untuk tiket Pergi kami membayar 90 rb dibeli di Pantai Sanur dan 70 rb untuk tiket Pulang yg bisa dibeli di Mushroom Beach, Lembongan.

selain tiket, kalian juga perlu memastikan hotel / penginapan yang diminati apabila memutuskan untuk bermalam. Jadi ketika tiba, tidak kesulitan mencari penginapan. Untuk perjalanan mengitari pulau Lembongan dan ceningan, kalian bisa menyewa sepeda motor yang ditarif sewa 75 rb rp untuk 24 jam termasuk bahan bakar. tarif disini berlaku untuk low season yaaa

perjalanan kapal mengarungi laut ditempuh dalam waktu 30 menit saja dengan kapal speed boat. Pemandangannya bagus bangett…biru dan air dan biru dan air hihihi mentok.

setelah berlabuh dan turun di Mushroom Beach, tempat mana saja yang asyik untuk didatangi? Cintaresep merangkumnya untuk Anda, 🙂

1. Dream Beach, lembongan

Dream Beach adalah pantai pertama yang kami datangi. Kata penduduk sekitar, pantai ini paling bagus di Lembongan dan airnya bersih. Setelah naik motor kurang lebih 10 menit, kami sampai di sebuah cafe depan pantai. Akses ke pantai mudah ternyata tinggal turun melalui anak tangga yang tidak terlalu tinggi. Daaannn.. ketika melihat pantainya dari atas cafe, kami terkesima, keren banget.

Pemandangan dari atas tangga cafe

Pemandangan dari atas tangga cafe

Tadinya kami sempat dibuat ga yakin dengan kontur pantai yang penuh dengan karang, padahal udah kebelet pengen pipis berendam di pantai. Guess What? Pantai ini ternyata unik banget, ada pasir panjang yang menjorok bagai menusuk ke laut. Jadi hamparan karang di kanan kiri, tapi lebar sekitar 7 meter di tengah pantai itu merupakan pasir lembut yang bisa diakses sampai 30 meter jauhnya. Lihat ga, garis warna hijau tosca terang di dalam foto? yes, that is.

Pemandangan dari atas tangga cafe

Hamparan karang Dream Beach

Hamparan karang Dream Beach

Dan kamipun langsung ga sabar berlarian ke air laut yang super duper jernih. Udah mirip air keran lho. Pasirnya juga putih dan lembut banget. Hamparan karang yang menjadi habitat hidup beberapa makhluk aneh sempat membuat kami ngeri2 sedap. Tapi sebisa mungkin kami tidak menginjaknya. Hanya menikmati pasir panjang dan pinggiran pantai saja.

Baju kotor mana baju kotor hihi

Baju kotor mana baju kotor hihi

Makhluk aneh

Makhluk aneh

Seperti bisa dilihat di foto, banyakan yang datang kesini wisman luar saja, ada beberapa orang lokal tapi tidak banyak. Anda bisa menikmati deburan ombak yang datang silih berganti dengan cukup keras disini, tapi tidak cukup ganas untuk bermain dengan surfboard. Nanti di Secret Point Anda bisa lihat ombak yang cukup keras untuk itu. Beberapa wisman bersandar di sisi karang seperti sedang berendam di kolam. Asyik banget, airnya segar, dingin, dan asinnnnn…;p

Gregory & Papa

Gregory & Papa

Narsis dikit, tapi jangan keliatan muka tar naksir ;p

Narsis dikit, tapi jangan keliatan muka tar naksir ;p 

Selain lautnya yang mempesona, bentangan pasir putih yang bersih dan putih memancing wisman untuk berjemur. Karena disini tidak ada tempat duduk panjang, cukup gelar kain bali saja, dan kemudian berjemur dengan santai. Wisman abege2 cantik yang bodinya seksi dan aduhai itu memang paling tahu caranya bersantai, selain mendengarkan musik, mereka juga sempat2nya bawa novel untuk dibaca lho. Memang kita orang Indonesia ini harus lebih banyak lagi belajar untuk menikmati sesuatu dari mereka ya. Kalo saya saat ini masih jauh lebih concern untuk jalan2 sibuk saat liburan dan very busy of taking fotograph ketimbang duduk2 santai baca novel. hihihi…sesuatu 🙂

I know i know...ur welcome ;p

I know i know…ur welcome ;p

2. Dream Beach Hut restaurant, lembongan

Dunia ini sungguh tak adil bagi mereka yang malas reservasi. Hahaha..

Tepat di depan pantai Dream Beach ada Dream Beach Hut Bungalow dan restaurant / cafe yang cozy banget. Makanan dan minumannya juga enak2 tapi harga bungalownya cukup mahal dibandingkan dengan penginapan sejenis. Maklum view depan pantainya memang menjual banget. Tapi pelayan2 nya menurut saya agak kurang ramah ya..unfortunately. Kalian bisa menggunakan kolam renang mereka dengan membayar 50 rb rp per orang dan setengah harga untuk anak kecil. Atau bisa menggunakannya secara gratis pada saat happy hour pukul 4-6 sore. Kolam renang ini bersebelahan dengan cafe yang tempat duduk paling strategisnya selalu penuh dengan tamu. Kalaupun kosong selalu ada tag reserved di atas mejanya. huksss.. padahal kami udah balik lagi besoknya, eh udah reserved. Dunia ini sungguh tak adil bagi mereka yang malas reservasi. Hahaha.. tapi kami cukup puas dengan tempat duduk di deretan kedua dari depan, yang kami habiskan untuk makan siang karena kelaparan. bukannya duduk2 santai  sambil minum beer dan moojito seperti khayalan awal. Maklum kami bukan sepasang kekasih lagi, tapi sepasang orangtua dari balita yang kerjaannya laper terus ;p

Bantalan2 berisi pasir nyaman banget buat gegoleran setelah berenang

Bantalan2 berisi pasir nyaman banget buat gegoleran setelah berenang

Cafe yang kursi depannya selalu jadi inceran

3. Poh Manis Bungalow Bed & Breakfast, lembongan

Poh Manis ini merupakan penginapan rekomendasi sahabat kami yang orang Bali asli. Kebetulan ketika kami datang ke Bali, mereka sedang melangsungkan pernikahan. Tadinya kami akan berlibur bersama ke Lembongan ini tapi karena ada upacara yang masih harus mereka ikuti, mereka tidak jadi berangkat.
Perjalanan dari Mushroom Beach, tempat berlabuh speed boat ke Poh Manis lumayan jauh dan jalanannya sangat buruk kalau tidak mau dikatakan rusak. Ini adalah salah satu kekurangan Poh Manis. Mungkin merekalah tempat penginapan terjauh. Tapi kekurangan ini sangat bisa ditutupi dengan view kamar yang sangat indah. Karena letaknya sangat tinggi, jadi kita bisa melihat pemandangan laut dari atas. Selain itu, pelayanannya terutama dari sang Manajer yang juga masih ipar dari pemilik bungalow, Pak Wayan Wira, sangat baik. Beliau sabar sekali meladeni tamu-tamunya. Makanan enak, Kamar juga bersih, sayangnya air panas sedang rusak saat kami kesini. Tapi kami tidak terlalu mempermasalahkan karena airnya tidak terlalu dingin. Mengusung konsep Bed & Breakfast, jadi jangan menganggap Anda sedang berada di hotel berbintang saat di Poh Manis. Karena layanan kamar sangat terbatas. Sambungan telepon tidak ada, jadi suami kalau mau pesan atau minta sesuatu harus menelpon melalui telepon selulernya. Tapi saya lihat di penginapan lain setara juga begitu, ga ada sambungan telepon. Jadi, jangan kaget ya 🙂

Kekurangan lainnya adalah, Sarapan yang tersedia sangat siang menurut anak kami, terbukti ketika dia bangun pagi jam 7, dia langsung buka kulkas, dan makan lapis legit bekal kami dari seorang rekan dari dalamnya. How starving he is. Makan pagi baru tersedia setengah delapan. Kami datang ke restaurant yang juga merangkap lobi. Setelah order sarapan dari 3 pilihan menu, 2 kind of Pancakes, 3 kind of Egg Portion, Fruit Juice, and Coffee or Tea, kami harus menunggu lagi sekitar 20-30 menit sampai makanan dihidangkan yang artinya kami sarapan jam 8 pagi. Siang dan lapaaarr banget secara kami bangunnya jam 6 pagi. Hiks. Tapi untungnya, sarapannya lumayan enak. Menu2 yang lainnya juga tidak kalah enak.

Pizzanya enak banget. Apalagi Dumplingnya sejenis mie baso dengan kol plus cabe rawit (lidah lokal). Enaaakkk…pas banget dimakan malem2. Oh ya wisatawan lokal juga tidak dikenai tax 10 % saat membayar makanan. Syedappp

Sarapan datanglaaahhhh!!!!

Sarapan datanglaaahhhh!!!!

Yang menarik dari Poh Manis adalah kamar-kamarnya yang dibuat menyerupai rumah panggung, begitu masuk, langsung terpampang springbed berkelambu yang empuk sekali. Bila Anda datang membawa anak, informasikan kepada pihak bungalow untuk memberikan kasur tambahan gratis tidak perlu membayar ekstra. Di kanan kiri rumah banyak tanaman dan rata2 terdapat pohon mangga, karen Poh Manis berasal dari kata Poh : Mangga ; Manis : manis. Sayangnya saat kesana bukan musim mangga berbuah. Air mineral tersedia for free, minuman yang lain di dalam kulkas kecil tentu saja membayar ya 🙂
Poh Manis juga menyediakan Family Bungalow dengan 2 kamar. Saat Low Season 2015 harga kamar 1 bedroom cukup murah yaitu hanya 500 rb rp per malam sudah termasuk breakfast.

Bungalow single bed Poh Manis Lembongan

Bungalow single bed Poh Manis Lembongan

Bungalow kami menghadap ke arah terbitnya matahari pagi. Jadi saat jam 6 pagi, kalian bisa menyaksikan matahari terbit mulai dari semburatnya yang berwarna oranye sampai terik silau karena tepat menghadap tempat tidur. Shocking Time hahaaa… Kami sengaja membuka gordennya supaya efek dramatis semakin menyeruak. Ihik…

Gloriuous Morning

Gloriuous Morning

Bangun Tidur dan Tersenyum, You're my Sunshine nak..

Bangun Tidur dan Tersenyum, You’re my Sunshine nak..
Sunrise at the pool

Sunrise at the pool

Di luar ada kolam renang yang menghadap ke arah laut. Asik banget santai2 disini, tapi jangan terlalu siang ya, karena panas bangetttt..

Kolam renang Poh Manis tampak sore hari

Kolam renang Poh Manis tampak sore hari

Kolam renang Poh Manis tampak pagi hari

Kolam renang Poh Manis tampak pagi hari

Untuk mendapatkan informasi tambahan, kalian bisa mengadd friend Poh Manis Lembongan di facebook, karena adminnya Pak Wayan Wira sendiri kerap kali memposting sejumlah foto dan promo2 bungalownya. Kadangkala beberapa penawaran bersifat menarik dan lebih memudahkan petualangan tamu di Nusa Lembongan.

4. Sandy Bay Beach, lembongan

Salah satu private beach lainnya yang tidak kalah menarik di lembongan adalah Sandy Bay. Disini terdapat beberapa villa dengan view langsung ke laut. Tebing2 yang cantik berada disisi2 nya, Sangat menyenangkan, tapi karena memang bertujuan untuk private beach suasana disini sangat sepi. Hanya beberapa tamu villa saja yang duduk2 di cafe menikmati pemandangan. Pasir putihnya halus dan air sangat jernih, paduan yang sempurna untuk …dikenang. Uhuyyy…

Sandy Bay Beach Lembongan

Sandy Bay Beach Lembongan

Calming me down, beybehh..

Calming me down, beybehh..

5. Le Pirate, ceningan

Kalo mau dibilang cafe paling cantik di Lembongan ya Le Pirate. Gaya2nya menganut vintage arsitektur di rumah2 pantai Eropa. Ga aneh, pemiliknya adalah orang prancis yang bermukim dan menjalankan bisnis di Indonesia. Pemilihan konsep yang bagus untuk menarik orang lokal maupun wisman untuk datang. Selain Cafe dan kolam renangnya yang cantik, Le Pirate juga menyediakan penginapan Bed & Breakfast dengan rate menengah Low Season 2015 sekitar 650 rb rp per malam. Rumah2 cantiknya berukuran kecil didominasi warna putih, biru tua, dan biru tosca yang manis. Dengan sentuhan celah angin berbentuk hati dibawah atap rumbainya mengingatkan saya pada properti2 cantik rak dan lemari vintage yang bertebaran di online shop, hihii.. #Bawapulangggg #angkutttt

Cantik kamarnya ♥

Cantik kamarnya ♥

Kolam renang yang warnanya menggemaskan

Kolam renang yang warnanya menggemaskan 

Selain itu tamu juga dimanjakan dengan ayunan yang diikat ditiang2 depan kamar, cocok buat ayunan sore2 sambil menikmati semilir angin pantai, asal yang naik jangan lebih dari 100 kg kali yeyy bokkk..

Deretan rumah penginapan Le Pirate Lembongan

Deretan rumah penginapan Le Pirate Lembongan

 Saat kami tiba di Le Pirate ini, Gregory sedang pulas tertidur di motor. Jadi saya rebahkan dia di kursi malas dekat kolam renang. Dan dia pun sukses lanjut tidur dengan pose asaaall banget. Nikmeeehhhh mommm !!

Saat foto2 bartender menawarkan untuk menghias minuman yg saya pesan. Jadi cantik yah mojitonya

Saat foto2 bartender menawarkan untuk menghias minuman yg saya pesan. Jadi cantik yah mojitonya

Kita juga bisa turun tebing dan bermain di pantai di bawahnya, beberapa anak tangga cukup curam untuk dituruni tapi masih bisa koq. Oh ya karena daerah ini adalah daerah penghasil rumput laut, jadi kita bisa temui kano2 kecil bertebaran gunanya untuk menanam dan memanen rumput laut. Ya, rumput laut yang menjadi bahan baku  agar2 .

laut depan Le Pirate, banyak kano - kano untuk memanen rumput laut

laut depan Le Pirate, banyak kano – kano untuk memanen rumput laut

Pantai bawah tebing Le Pirate

Pantai bawah tebing Le Pirate

6. Jumping Point, Blue Lagoon, ceningan

Saat tahu bahwa kita bisa menyebrangi pulau lainnya dari lembongan hanya dengan mengendarai motor saja, saya dan hubby langsung bertekad untuk kesana. Perjalanan tidak jauh, setelah melewati perumahan dan pusat aktivitas penduduk, kita akan melewati desa penghasil rumput laut. Sepanjang perjalanan di kanan kiri akan banyak hamparan rumput laut yang dijemur. Di sisi kanan ratusan kano terapung di laut dangkal untuk budidaya ini. Sempat tercium bau amis khas rumput laut. Tapi tidak lama, karena kita akan segera menjumpai Yellow Suspension Bridge yaitu jembatan gantung suspensi yang menghubungkan lembongan dan ceningan. Saat melewatinya, saya deg2an banget takut jatuh yang sebenarnya terlalu berlebihan, hahaa soalnya jembatannya itu goyang2, namanya juga mengandalkan suspensi alias cuma diikat dengan tambang2 besi di kanan kirinya untuk menopang beban.

Suspension Bridge

Suspension Bridge 

Tempat tujuan pertama saat memutuskan menuju ceningan adalah jumping point di kawasan blue lagoon. Menarik melihat orang terjun bebas dari tebing setinggi 20 meter ke arah laut lepas yang dalam. Di perjalanan kami singgah sebentar di Le Pirate.
Area masuk Blue Lagoon dijaga oleh seorang gadis Bali yang tidak tahu menahu tentang jumping point (Kami mengetahuinya di brosur dan peta lokal), dia hanya menarik tarif sebesar 5 rb rp per orang supaya bisa masuk. Tak heran, karena ternyata area jumping point ini tadinya adalah cafe / restaurant yang sangat tersohor di masanya. Karena perselisihan antara penyewa dan pemilik tanah setempat akhirnya tempat ini ditutup. Sayang sekali yaa, padahal bagus banget. Sekarang tempat ini hanyalah reruntuhan meja dan kursi batu yang berantakan dengan banyak lubang2 besar . Sementara Jumping Pointnya sendiri masih berdiri dengan gagah.

Padahal dulu untuk melompat disini, setiap orang dikenai biaya sebesar 50 rb rp.

Saat kami kesana ada dua wisman yang sedang bergiliran untuk melompat. Mereka maju mundur karena takut dan ragu tapi akhirnya berhasil juga mengumpulkan keberanian. Saya yang melihatnya dari atas saja bergidik ngeri. Kaki ini gemetar. ahhh dasar wanita tua ;p

Jumping Point Blue Lagoon, Ceningan

Jumping Point Blue Lagoon, Ceningan

Di sisi kanan terdapat ceruk tebing yang sangat indah dan mengagumkan. Ombak menabrak tebing dengan semangat dan menciptakan suara yang keras. Disini saya merasa bagai sehelai daun yang ringan dan kecil, bisa kapan saja tertiup angin dan jatuh. Mengucap syukur buat berkat yang indah bisa menikmati view seperti ini. Meski penasaran tapi nyali saya tidak cukup besar untuk ikut melompat, jangankan disuruh bayar 50 rb, dibayar 500 juta sekalipun saya masih sayang jantung uy.. Makasihhh …;D

Hubby yang ditantang untuk melompat pun dengan lembut menolak. Nanti saja katanya barengan Gory kalau sudah besar. hahaaaaah saya hanya bisa tertawa terbahak2.

Ombak menabrak tebing menciptakan suara dan pemandangan yang mendebarkan. Say me Lebay !

View dari atas tebing blue lagoon

Breathtaking view or What?

Breathtaking view or What?

7. Secret Point, ceningan

Pemandangan dari atas Restaurant

Pemandangan dari atas Restaurant

Setelah lelah menunggu wisman yang ga terjun-terjun (beraninyacumaliat ;p), kami bertiga kelaparan. Tempat tujuan berikutnya yang menarik hati adalah Secret Point. Kami yang dari hotel sudah siap dengan bikini dan baju renang belum menyentuh pantai sejak di ceningan. Jadi kami makan siang di Secret Point Restaurant. Kami memesan Nasi Goreng Seafood yang terlalu basah, Soto Ayam yang kurang enak, dan Chicken Curry yang ada Zucchini atau mentimun di dalamnya. Overall, agak aneh perpaduan rasanya, tapi pemandangan pantai dan kolam renang yang biru membuat kami mengurungkan niat untuk protes. Apalagi disini kami mendapat Wi-Fi yang cukup kencang. 🙂

Secret Point sendiri memiliki villa, wisman cukup ramai memenuhi penginapan ini. Kolam renangnya teduh karena dinaungi pepohonan.

Kolam renang Secret Point

Kolam renang Secret Point

yang paling bagus itu Pantai dibawahnya, ombaknya cukup besar hingga bisa dipakai surfing. Selagi makan, kami memandangi beberapa orang yang sedang berselancar sambil merutuk dalam hati kenapa koq ga pernah niat buat belajar di kala bule-bule lain dengan entengnya menggandeng surfboard kemana2. Kan meskipun ga bisa berdiri di atasnya, lumayan bisa tidur2an sambil telungkup diatas surf board dan menikmati deburan ombak di laut lepas. #kayakberaniajahhh

Yaaa, one day mommy, one day…#sambilngitungumur

Pantai di bawah tebing Secret Point

Pantai di bawah tebing Secret Point

Dancing with Wave nor Wife

Dancing with Wave nor Wife

8. Mushroom Beach, lembongan

Di hari yang sama sepulang dari ceningan, kami berniat menghabisi pantai-pantai lainnya yang tersebar di sekeliling pulau lembongan. Tujuan kami berikutnya adalah Mushroom Beach. Bagai pikun, tenyata pantai ini adalah pantai yang menyambut kami di awal kedatangan menggunakan speedboat.  Lelah berkendara kami memutuskan untuk minum2 cantik di Bali Beach Restaurant sambil memandangi kesibukan pelabuhan. Bali Beach merupakan cafe / rest yang paling apik menawarkan view. Tapi pelayanannya sangat buruk. Kami memesan Apple Strudel dan Hamburger yang sampai hampir 45 menit belum keluar2. Rasa milkshake nya amburadul. Maafkan saya harus jujur, hahaa…Dan akhirnya order pun  kami batalkan karena mengejar waktu. Pelayannya pun kurang ramah menyambut tamu. Kalau bukan karena sedang menunggu, dan cafe ini adalah yang terdekat kami tidak akan duduk disini. Oh please…upgrade your service

Speed Boat dari Bali sedang menurunkan muatan

Speed Boat dari Bali sedang menurunkan muatan

Bali Beach restaurant menghadap Mushroom Beach

Bali Beach restaurant menghadap Mushroom Beach

Pantai ini dinamai Mushroom Beach karena bentuk tebing2nya yang berlubang di bawah menyerupai jamur.

Hal ini bisa kami lihat saat naik kapal untuk snorkeling. Tadinya kami pikir kami bisa mendarat disana dan berfoto dari pantainya tapi ternyata kami harus berenang sendiri dari kapal. Gak jadiiii…;D

Bentuknya seperti jamur

Bentuknya seperti jamur

Mushroom Beach

Mushroom Beach

Mushroom Beach

Mushroom Beach

9. 3 snorkeling area, Crystal Bay

Salah satu tempat snorkeling yang paling favorit adalah Crystal Bay, dimana terumbu karang dan ikannya sangat banyak dan indah.

Selama ada di Bali Beach Rest hubby ditawari untuk snorkeling ke 3 tempat di laut Bali. Penawaran ini diterima dengan suka hati olehnya yang sangat menggilai snorkeling. Salah satu tempat snorkeling yang paling favorit adalah Crystal Bay, dimana terumbu karang dan ikannya sangat banyak dan indah. Kami menghabiskan waktu hampir 3 jam selama snorkeling, 2 hal yang paling kami sesalkan adalah pertama, tidak membawa peralatan snorkeling sendiri yang  pastinya lebih higienis, kedua, tidak membawa kamera underwater yang sangat penting untuk dibawa guna menghasilkan foto2 hasil snorkeling yang benar2 bagus dan airnya jernih. Lumayan kan kalo bawa, bisa majang2 foto bawah laut Bali yang super keren dan fantastis.

Biaya snorkeling menghabiskan 450 rb untuk satu kapal, 2 orang penumpang. Snorkeling hingga puas selama 3 jam ke tempat2 yang banyak ikannya dan terumbu karangnya bagus2. Snorkeling kali ini alam bawah lautnya jauh jauh jauh lebih bagus dari pada di Nusa Dua atau Benoa Bali. Juga lebih bagus daripada Pulau Tidung, Jakarta.
Kapal yang dipakai adalah kapal kayu yang berat dan terdapat cagak dikanan kirinya sehingga bisa seimbang saat di ombang ambingkan air laut. Sempat request ingin pakai kapal modern yang ada sandarannya tapi ternyata kapal ini kurang cocok buat snorkeling karena bobotnya yang ringan gampang goyang2 sehingga bikin ikan-ikan pada minggat.

kapal kayu

Berlayar di tengah laut

Berlayar di tengah laut

Crystal Bay

Crystal Bay, paling bagus terumbu karangnya

kapal pesiar yang sedang berlabuh di dekat Nusa Penida

kapal pesiar yang sedang berlabuh di dekat Nusa Penida

Selama snorkeling ini kami ditemani oleh Bapak yang usianya cukup tua, dengan badan yang masih tegap dan kekar meskipun sudah mulai kurus. Tapi umur tidak menipu, beliau sudah agak terganggu pendengarannya. Kalau pun mendengar, dia akan menjawab dengan kata2 yang kurang jelas juga. Bicaranya kurang jelas untuk dimengerti. Jadi meskipun kami sudah bertanya2 berulangkali komunikasi kami tetap tidak membaik. Hahaha…sempat ada ketakutan Bapak ini sakit saat mengantar kami, karena lokasinya lumayan jauh dari Mushroom Beach. Dia sendirian dan kami tidak tahu cara mengemudikan kapal bermotornya. Saya buru2 menghilangkan pikiran buruk itu dan berdoa semoga kami selamat tiba dan kembali.  Ternyata meski tua, tapi fisik dan kemampuan menyelam Bapak ini sangat baik lho, terbukti ketika salah satu alat snorkelingnya terjatuh ke laut, dia dengan sigap turun menyelam dan kembali ke permukaan dengan cepat. Kepalang basah, ia pun menyikat dan membersihkan dasar kapalnya yang kotor dan berlumut di dalam air sementara kami snorkeling.

Ia juga bersedia menjaga Gregory saat kami berdua turun. Very nice people ♥
Oleh2 yang kami dapatkan dari snorkeling  3 jam saja adalah kulit yang kering dan gosong dan terbakar seperti kerupuk.

Perih sihhh tapiiii …nikmattt..hihi….

Si kecil ikutan berenang juga di laut yang dalam, dan sukses jerit2

Si kecil ikutan berenang juga di laut yang dalam, dan sukses jerit2

minta dipeluk mommy ternyata Baby Boy ngantuk :)

minta dipeluk mommy ternyata Baby Boy ngantuk 🙂

Pulau Lembongan dan Ceningan adalah 2 pulau yang berbekas di hati kami. Mungkin kami tidak sempat menikmati Seafoodnya di Jukut Batu Beach, tapi rasa ikan dan udangnya sudah sempat kami cicipi di restaurant. 3 hari 2 malam adalah waktu yang lebih dari cukup untuk mengeksplor pulau ini. Kami membawa bayi, tentunya kalau orang dewasa semua yang berpergian perlu waktu yang lebih singkat untuk menjelajahi pantainya. Lebih dari 5 pantai tersebar di seluruh pulau. Penduduk lokal yang sangat ramah dalam menjawab pertanyaan kami di perjalanan juga turut kami kenang. Bahkan kanak2 pun tersenyum saat beradu tatap dengan kami dari jauh. Such a very nice people of Bali. Semoga Tuhan memberi hikmat pada mereka untuk terus menjaga dan melestarikan alamnya yang indah itu ya.

Saya sudah pernah ke Lembongan dan Ceningan, Kamu kapan? 🙂

#masihnabunguntukLombokTrip

See you again in other Trip Review

foto berdua aja karena si kecil menolak untuk foto bareng #tekee

foto berdua aja karena si kecil menolak untuk foto bareng #tekee

♥ Cintaresep ♥

Ga lupa Happy Belated Easter too ya buat semua yang merayakan

Happy Easter from Ceningan

Happy Easter from Ceningan

Baby, I love You Paskali (2), Santai Beach, Ambon, Maluku

Menurut cerita hubby, masyarakat disini suka sekali bersantai dengan mengajak anak2 pada hari libur atau long weekend, untuk bermain di pantai, berenang, kumpul2 bersama anggota keluarga atau hanya sekedar duduk2 lesehan dengan menggelar tikar di pinggir pantai.

Saat mengunjungi Santai Beach di hari libur saya melihat banyak sekali orangtua yang anak2nya masih balita bahkan batita membawa anak mereka untuk berendam dan bermain air di pantai. Mereka percaya bahwa air laut sangat menyehatkan untuk anak berusia di atas setahun, bisa membunuh kuman penyakit, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Santai Beach ini adalah pantai yang paling banyak dikunjungi oleh warga lokal karena bentuk alaminya yang dangkal dan sangat cocok untuk dipakai bermain oleh anak2 maupun dewasa. Bila musim liburan tiba, pantai akan sangat ramai sekali dengan bayi, anak2, dewasa muda, yang akan berenang dan memenuhi Santai beach dengan keriangan.

Sepanjang pesisir Santai Beach kita akan menjumpai pedagang rujak yang sangat terkenal sampai ke luar Ambon. Ciri khasnya adalah pada bumbu gula merahnya yang sangat manis legit dan wangi berasal dari Pulau Banda yang terkenal sebagai penghasil gula merah yang berkualitas baik. Selain itu ada buah Gandaria yang hanya bisa tumbuh di Pulau ini. Rujaknya sendiri terdiri dari buah2an tropis yang biasa kita jumpai di Pulau Jawa seperti jambu air, pepaya muda, mangga, bengkuang, mentimun, ubi merah. Semua komposisi ini menjadikan Rujak ala Mama (sebutan tante / ibu di Ambon) menjadi sangat istimewa. Pilihan minuman ada banyak, dari soda sampai es campur ada, jangan lupa memesan kelapa muda atau kelapa hijau yang rasa dagingnya empuk dan airnya menawarkan kesegaran yang dapat memuaskan dahaga Anda.

Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku

Di Santai Beach ini kita bisa melakukan olahraga air, seperti diving, snorkeling, surfing, dll. Tapi kita tidak bisa sembarang main, karena guide pasti akan meminta kita menunjukkan sertifikat atau lisensi bahwa kita memang sudah berpengalaman menyelam. Kalau di Bali, orang awam seperti saya bisa dengan mudah melakukan water sport dan membayar sejumlah uang. Instruktur menyelam pun akan menyertai kita supaya bisa menyelam dan kita tidak pernah sendiri. Tapi menyelam di Ambon benar2 berbeda karena daerah disini belum terlalu ramai sehingga fasilitasnya pun tidak semudah ketika kita water sport di Bali. Hal ini tidak akan menjadi masalah bagi Anda yang memang sudah berpengalaman dan memiliki ijin menyelam. Bagi saya yang tidak punya lisensi, cukup manyun sambil senyum saja melihat keindahan laut dari bibir pantai dan berenang di pesisir pantai.;p

Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku
Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku

Bila sedang beruntung Anda bisa menjumpai para nelayan yang baru saja pulang melaut dengan membawa berpeti-peti ikan segar beragam jenis dan membelinya ditempat dengan harga yang murah. Anda perlu tahu bahwa Kepulauan ini adalah surganya ikan2 bergizi tinggi dengan kualitas yang sangat baik dan terhindar dari pencemaran karena lautnya masih sangat sangat bersih. Doakan ini tidak berubah meskipun tergerus jaman dan masyarakat sudah semakin pintar dengan berbagai ilmu kelautan dan berbagai teknik menangkap ikan.

Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku

 

Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku

 

Santai Beach, Ambon, Maluku

Santai Beach, Ambon, Maluku

Baby, I love You Paskali (1), Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Baby, I love you paskali dalam bahasa Ambon artinya adalah Sayang, saya cinta kamu sangat. Kata2 ini adalah sebuah lirik lagu yang saya dengar dari suara radio tape di tengah perjalanan darat  di mobil sewaan tatkala berkunjung ke kampung halaman suami  di kota Ambon, Provinsi Maluku Tengah.

Ketika foto2 di bawah ini diambil, saya dan suami sedang dalam rangka sesi foto2 untuk prewedding di bulan Agustus tahun 2011 lalu. Kami membawa fotografer asal Bandung. Tapi semua foto dibawah ini adalah courtesy of my beloved hubby ^_^. File yang lama teronggok di folder komputer ini akhirnya saya buka kemarin. Pasalnya, saat nyasar blogwalking saya menemukan seorang blogger luar negri asal Indonesia yang pengen banget jalan2 dan plesir ke daerah timur Indonesia tapi belum kesampean, dia menyebutkan baru bali yang sering dia kunjungi. Saat itu hati saya terketuk untuk memposting secuplik cerita tentang Ambon, pantai2 indah, kehidupan masyarakat, dan objek wisata yang mengandung banyak magnet alami. Membuat Indonesia yang kita semua pikir kaya jadi terasa jauh lebih indah dan lueeebihhh kaya raya begitu kita menyaksikan sendiri alam yang tidak pernah kita kunjungi dan mengabadikannya dalam memori sedalam mungkin. Supaya meski kita jauh darinya, rasa bangga terhadap bumi pertiwi tetap ada di dada. Bisakah kita menceritakannya dengan bangga dan bersemangat seperti ketika kita bercerita tentang Bali, Yogyakarta, Medan, dan kota-kota indah lainnya yang sarat dengan wisatawan dari mancanegara?

Seperti opini mengagetkan dari suami saya, “Sewaktu kecil, saya menganggap semua ini biasa dan tidak menarik, sampai belasan tahun setelah merantau ke  luar Ambon dan kembali, saya seperti tersihir, belum pernah tahu bahwa semua ini ternyata ada.”

Langkah kecil saya menceritakannya kepada Anda dimulai dari blog ini ^__^

Pantai pertama yang saya kunjungi adalah pantai berkarang Namalatu. Pantai Namalatu ini terletak di wilayah Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe. Asal kata nya dari Nama dan Latu, Latu sendiri artinya Raja. Di depan pantai terbentang laut Banda yang sangat luas. Airnya biru tua, jernih, dan tenang. Pantai ini masih sangat bersih bak perawan. Pantainya berpasir putih dan terbentang hamparan karang hitam. Dari Bandara tidak jauh untuk mencapai pantai ini.

Bandara Internasional yang ada di Maluku adalah Bandara Pattimura. Apabila ingin menyewa mobil, Anda bisa mengunjungi pusat kota Ambon dulu dan menginap disana. Jaraknya sekitar 20-30 km saja. Sekitar 1 jam perjalanan karena tidak ada kemacetan yang perlu dirisaukan. Persewaan mobil dan akomodasi hotel cukup banyak di kota Ambon. Jangan kaget bila Anda tidak menemui taksi berwana biru disini, karena mayoritas yang disebut taksi disini adalah deretan mobil2 avanza dan xenia yang parkir dengan rapi di sepanjang jalanan kota. Berbicara dan bertransaksilah dengan supir2nya, karena mereka dengan senang hati akan membantu. Anda bisa berkeliling mengunjungi pantai2 indah ini sesering yang Anda mau tanpa takut perjalanan akan memakan waktu. Karena Maluku adalah kepulauan yang kecil. Berjarak 15 km dari kota Ambon, kurang dari setengah jam saja Anda akan tiba di pantai ini.

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu ini memiliki karang2 yang eksotis di sepanjang tepiannya. Saat air laut surut Anda bisa melihat karang 2 ini dipenuhi oleh ikan2 kecil yang berseliweran dengan bebas dan luar biasa menggemaskan. Air lautnya yang biru dan berbuih putih merupakan kontras yang tidak pernah terlihat menjemukan meski dipandangi berjam-jam. Bila Anda haus, pesanlah kelapa muda yang dipetik langsung dari pohonnya oleh para pedagang sekitar yang jumlahnya tidak banyak. Hanya seharga Rp. 5000,-  saja dahaga bisa terpuaskan. Jangan lupa membawa sedikit bekal untuk berjaga2 apabila Anda kelaparan, karena tidak banyak pedagang makanan yang bisa jadi pilihan di Pantai ini.

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Deretan pohon2 kelapa ada di sepanjang pesisir pantai meneduhkan terik matahari yang cukup menyengat.

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

 

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

 

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

 

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

 

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

 

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

 

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Ini adalah jembatan batu yang akan mengantarkan Anda lebih dekat dengan laut. Di ujungnya suara deburan ombak sangat merdu dan cipratan ombaknya bisa buat bilas muka dadakan =) Bila Anda berminat, Anda bisa memancing disini.

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Di sepanjang tepian pantai ada tebing rendah dan banyak sekali tempat duduk beratapkan genteng untuk Anda bersantai atau sekedar tidur2an sampai sore.

Foto2 diatas diambil ketika masih pagi diatas jam 11 siang. ketika air laut masih surut dan kita masih bisa turun ke pantainya dan berjalan2 di tengah2 karang, namun ketika matahari sudah tinggi diatas kepala dan air sudah mulai pasang Anda tidak bisa lagi turun kebawah, karena air sudah menutup rata semuanya. Jadi saya sarankan ke pantai ini saat hari masih pagi. Foto2 di bawah menunjukkan air sedang pasang saat saya mengunjungi namalatu keesokan harinya. Deburan ombaknya tidak lagi setenang kemarin.

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Pantai Namalatu, Ambon, Maluku

Untuk menghibur diri karena air sedang pasang, saya naik kano dulu ya =)

Bersambung ke Baby, I love You Paskali (2), Santai Beach, Ambon, Maluku

I’m Back from Toba Lake (3)

Wow wow..nulis cerita makan2 aja ga kelar2, padahal tiap posting cuma dikit2 aja, heuheu maapkeun..posting lanjutan ini ceritanya mo share makan2 kecil tapi berkesan di Medan. langsung aja yah..

5. Larva Madu Taman Simalem
Image
Waktu visit Agrowisata di Taman Simalem Resort, kita ditawarin larva madu ini sama guide kita, katanya makanan ini mengandung protein yang tinggi banget. Secara masih alami, belum diproses (dikeluarkan madunya), cuma dibersihin doang, bahkan masih ada larvanya kecil2, hiiii…Tapi mendengar kata protein tinggi, busui langsung ngelirik baby yang unyu2 n cute ini..
Image
dan dengan mengumpulkan semua keberanian, dimakan deh di tempat, eh ternyata ga ngeri2 banget loh, rasanya kayak madu dimakan pake biskuit, tapi biskuit yang ini susah ditelan, hahaha, akhirnya dibantu pake teh yang disediain disana untuk tester, ada red tea, green tea, dan simalem tea. Harga satu mangkok ini 85 ribu.

6. Ucok Duren
Image
dari hari pertama udah ngebet banget sama duren medan, tapi baru kesampaian sehari sebelum pulang. Rasanya legit banget, kayak monthong, daging buahnya tebel, manis enak, ga giung, pokona mah hauce. Bahkan di Ucok duren ini, makan duren ada room VIP nya loh, ada AC dan meja kursi kayak mo rapat sambil nge-duren hahaha…Harga 1 kepala 25 ribu. Mau tau cerita tragis kami? Kami bawa pulang se kontainer isi durennya aja sekitar 2 kiloan, yang ngabisin 11-12 kepala buat keluarga di rumah, Ucok Duren udah packin serapi mungkin biar baunya ga keluar, tapi oh lala terhenti di mesin x-ray bandara, kata petugasnya, airline kami tidak mengijinkan duren masuk pesawat. Nangis darahhhhh *pengandaian hiperbolis. Udah segitu aja curhatnya, emoh bahas lageehhhh….

7. TIP TOP Restaurant
Resto ini udah dari tahun 1934 loh, dan sampai sekarang masih penuh dikunjungi setiap harinya,  menunya banyak ada kopi, es krim, kue2 dan makanan berat juga.
Image
Kita ada pesen es krim 3 macem dan roti juga, tapi saking greedynya lupa difoto hahahah, yang kepoto kopi aja itu juga udah diminum dikit. Haizz… Yang menarik, resto ini masih pake tungku yang sama dari tahun 1934 sampe sekarang. Hebat yah gimana coba pertahanin bisnis bisa puluhan tahun gitu. Dan tetep rame, famous, exist, wewww…Nih gambar tungkunya,
Image

8. Taman Simalem Farm
Di sini kita ngunjungin Kebun Kopi, Kebun Teh, Kebun Markisa dan Loquat(Biwa), dan Kebun Jeruk. Jeruk medan tuh manis banget , disini kita bisa makan jeruk langsung petik dari pohonnya, penampakan pohon jeruk yang buahnya mengundang untuk dipetik ada disini.  

Juga belajar bedain buah kopi Jantan dan Betina, Kalo betina buahnya tuh bisa kebelah dua. Dan makan buah kopi yang kalo matang warna kulitnya merah tua tuh pengalaman pertama banget buat kita, rasanya manis karena banyak glukosa yang terkandung di dalamnya. Saya tanya sama guide nya, kopi dari kebun disini diekspor ga sih, dan ternyata engga loh, dia bilang untuk memenuhi kebutuhan dalam negri aja ga cukup / kewalahan.. ;p

Di kantor agrowisatanya kita bisa liat pemrosesan teh dan kopi, sayang, waktu disana, tehnya baru mao dijemur, hahaaha lamaaa..

Image
Untuk buah markisa dan loquat (buah untuk obat), belum berbuah ihhhh padahal geus hayang pisannn markisa, belakangan ngidam buah markisa tersalurkan di Pasar Berastagi, buahnya gede2 dan bermutu paling baik dari semua buah markisa yang pernah saya makan di Bandung dan sekitarnya, hiksss…pengen borong 20 kilo tapi kepentok jatah bagasi. Oh ya di Berastagi juga kami 2 kali pulang-pergi berhenti buat makan jagung, Berastagi emang kota penghasil Jagung. Dan Jagungnya manisssss, sweet corn kalah deh… dan besar2 banget. HUhhh mouth watering nih… (ngiler)

Kesimpulannya, travelling ke Medan ini membawa sebuah kenangan yang manis, asam, pahit buat kami hahaha. Pahitnya cuma karna duren sihh, gapapa deh nyumbang 275 ribu buat para pegawai yang judes2 n jutek wkwkw…belom lagi sampe rumah disambitin muka bete keluarga yang batal dapet oleh2 duren terenak yang dihasilkan oleh Indonesiaku tercinta. Huhuhuhuhu…

Jangan lupa kalo sempet travelling, jangan ke luar negri mulu, Indonesia masih the best untuk urusan makan, alam, biaya, dan have fun things lainnya.

Berikutnya mo coba Pontianak nih, any idea where to go??

Image
Gregory (my beloved son) loves Medan

 

I’m Back from Toba Lake (2)

Akhirnya beres juga ngedit foto…

Lanjutan cerita dari Medan ini tentang Kuliner yah hehe..

Sebenernya udah nge list banyak banget di buku saku, cuman ternyata setelah sampai sana, kondisi badan dan tenggorokan kurang mendukung buat menjajal kuliner Medan yang rata2 berminyak, berbumbu, dan ber kadar lemak tinggi, hohoho..mama saya  yang ikutan ke Medan kadar trigliserida dan kolesterolnya meninggi, berimbas deh ke kita semua, atuttttt…

Tapi masih rada anteng sih soalnya sempet ke beberapa tempat yang paling famous baik di kalangan masyarakat Medan maupun wisatawan. Nih, selamat ngeces yah..;-)

1. Merdeka Walk

Image

Serupa Hyper Paskal Square di Bandung. Tempatnya ditengah kota dan luas banget. Penuh sama resto dan outlet2 makanan. Kita ke sini buat makan siang, agak sepi, tapi jangan ditanya kalo malem pastinya super ramai dan tempat nongkrong yang asik punya. Karna nyampe Medan siang dan laper banget kita langsung samperin chinese food resto yang paling dekat dengan pintu masuk. Cici yang punyanya lead dapur penuh meski dikerjain sama pegawainya, jadi ya enak lahh..sayang, karna urusan kampung tengah uda ga sempet lagi foto2 makanan hehe…

2. Sahara, Indian Food. Jl. Pagaruyung No. 4 Medan

Malemnya, hubby kekeuh pengen nyobain makanan india yang terkenal di Medan, Jadi, satu gang tuh penuh sama makanan ala India, mirip Cibadak bandung huehehe. Benernya saya agak trauma dengan makanan india, karena pernah nyoba buffet di Restoran Hotel bintang 5 yang lagi ngadain Indian Food Parade, dan rasanya bener2 ga bersahabat buat lidah saya. ;-( Tapi ternyata makanan India yang ini masih masuk akal lah rasanya hehe. Hubby sih ampe banjir keringet makannya, katanya enak banget!!

ImageNasi Briyani Kambing

ImageRoti Cane kari Kambing

Image

Martabak India

ImageSate Kerang

ImageJus martabe (markisa, terong belanda)

Makan sebanyak ini kita cuman abis 160 rb loh..;-)

Saking jatuh cintrongnya sama piring india dan bumbu karinya malam itu juga kita ke toko Kasturi, beli piring2 india kayak yang di Sahara itu sama bumbu kari, hubby beli juga teh tarik dan Kopi Bruu khas Medan

3. Sop Sumsum Sipirok, Jl. Sunggal No. 14

ImageFoto menggambarkan segalanya kan ya? hahaha enyakkkk enyak enyak…

1 porsi sop harganya 35 rb, Udah kepikiran cari sumsum tulang dimana nih diBandung. Mao bikin ceritanya hohohooo…kolesterollllll!

4. Mie Aceh Titi Bobrok

Image

 

Titi Bobrok artinya Jembatan Roboh / Hancur, tadinya lokasi mie aceh ini ada di jembatan, tapi udah roboh hehehe…kreatip amat bikin namanya.

ImageMenu di Mie Aceh Titi Bobrok ada macam2, ada mie aceh udang, kepiting, daging sapi, ada yang goreng maupun kuah, semuanya enak sodara2, pedes2 nikmat hihihi..patut dicoba, dibikin??mau juga tapi ga tau bumbunya euy. Harganya juga murah, 16 ribu sajahhh..slurrppp

Udah dulu yah bersambung lagi nanti sama makanan2 yang tersebar di hp dan yang cuma kemakan tapi ga kepoto huhu… tunggu ceritanya di posting selanjutnya yah…#kemeng ngeedit; kretekin jari2.

 

 

 

 

 

I’m back from Toba Lake (1)

Pengennya sih update foto2 kuliner Medan, tapi apa daya lebih semangatt 45 edit foto2 Danau Toba, ceritanya kan tgl 13 – 18 Juni kemarin hubby ada kerjaan di Medan, dan sekalian boyong anak istrinya buat liburan hehehe…jadi planning keliling Indonesianya dimulai dari Sumatera Utara sodara2 jiahhh…kami stay di Taman Simalem Resort dan pesen kamar tepat di depan Danau Toba jadi buka kamar langsung wusssshhhh angin badai Danau Toba nabrak2 muka dibarengi dengan rintik2 hujan dingin yang bikin pemandangan makin hypermistis dramatis (bahasa apa sih..). Ini ngeditnya aja ampe merinding rinding…Tapi, emang pengalaman kali ini bener2 kerekam jelas di alam bawah sadar kami, kayaknya sambil merem juga bisa sambil ngelukis panorama yang terbentang dengan indahnya…Wuihhh pokonya emang Danau Toba tuh berkat Tuhan buat Sumatera deh, begitu saya menganggapnya =)

Image
Pemandangan dari Resort Taman Simalem

Image

 Jembatan menuju Air Terjun Kembar / Twin Waterfall

Sayangnya, karna ada baby kami ga ikutan trekking liat waterfallnya.

Image

 Kebun Jeruk Organik Taman Simalem

Puas banget makanin jeruk ampe muless, hehe…manis banget. Mau tahu komposisi pestisida alami mereka? Sereh wangi, Lavender, dan Kulit jeruk di blend lalu dibuat konsentratnya. Mau bikin ahh buat di kebun =)

Image

Pemandangan menghadap Danau Toba

Saya sangat penasaran sama Tim Arsitek yang menciptakan resort ini, karena penempatan  Kebun, Lokasi Cafe, Penginapan, dll pokoknya lanskapnya lah keren bgt. Katanya gabungan dari lokal dan dari luar juga. Hebat, thumbs up!

Daaannnn ini dia Mutiara Danau Toba yang terlihat sangat “lukisan”. Bikin hati ini luluh lantak hahaha…Suer deh ngeliat langsung dengan mata kepala sendiri rasanya jauh lebih “mimpi” daripada liat fotonya, Saya udah coba edit semirip mungkin dengan ingatan saya tapi rasanya masih kurang aja, hihi…enjoy!

Image

Pearl of Lake Toba